BIMBINGAN DAN KONSELING DIANTARA PANDEMI DAN PERUBAHAN (bagian pengantar)

Dimanakah siswa-siswa bermasalah dibawa? Siswa yang nakal, sering bolos, berkelahi, yang bermasalah dengan pembelajaran nya? Ke ruang BK. Ya, ruang BK adalah tempat untuk siswa yang bermasalah , seakan ruang itu dibangun untuk menampung segala masalah siswa yang berkaitan dengan pendidikan mereka. Anggapan ini memang benar, jika ditempatkan sesuai fungsinya. Namun, anggapan ini juga yang menjadikan ruang BK, beserta guru-guru BK, menjadi civitas yang paling menyeramkan di dalam lingkungan sekolah. 

Bahkan sampai hari ini anggapan bahwa siswa yang berhubungan dengan guru BK adalah siswa yang bermasalah pun masih melekat dalam pikiran sebagian besar personil sekolah, siswa dan orang tua. Sehingga gambaran menakutkan tentang guru BK sebagai polisinya sekolah telah menumbuhkan keengganan sebagian besar siswa untuk berhubungan dengan guru BK. 

Namun sejatinya tidak demikian. Jika kita mengacu pada pengertian guru BK yang telah ditetapkan undang-undang, sejatinya guru BK memiliki peranan yang jauh lebih dalam ketimbang hanya "menertibkan" siswa-siswa yang bermasalah.

Lebih jauh, guru BK sejatinya adalah guru yang mencoba membangun kesadaran psikis untuk meraih kesuksesan siswanya di masa depan. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Sementara konseling konseling merupakan serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan memberikan bantuan kepada siswa dalam mengubah sikap dan tingkah laku. Sedangkan tujuan bimbingan dan konseling adalah mengembangkan potensi siswa secara optimal agar mampu meningkatkan peranannya dalam rangka menjawab tantangan kehidupan masa depan. (HS)

Comments